Plurk Stat's

Thursday, July 15, 2010

Pertempuran di Laut Jawa

Intro:

Sebelum pertempuran terjadi di laut Jawa, Pearl Harbour yg digempur oleh Jepang menyebabkan hancurnya kekuatan tempur AS di Pasifik dan serangan ke sejumlah wilayah Asia menyebabkan hilangnya superioritas armada sekutu Inggris-Amerika. Senjata utama yg tersisa dari sekutu adalah kapal tempur (Battleship) Prince of Wales dan Battlecruiser Repulse, tetapi kedua kapal ini tidak memiliki pertahanan yg cukup terhadap serangan udara dan mengadalkan pesawat yg ada di darat untuk melindungi mereka. Nah ketika Jepang menginvasi Malaya melalui tiga tempat maka kekuatan udara sekutu terpecah dan dua kapal Inggris ini yg bertugas menghalau laju Jepang tidak memiliki perlindungan udara. Nah ketika berlayar ini pesawat torpedo-bomber Jepang menenggelamkan Prince of Wales dan Repulse beserta Admiral Sir Tom Philips. Hal ini juga menghapuskan mitos bahwa pesawat tidak bisa menenggelamkan kapal perang/kapal tempur.

Pembentukan ABDA:

Mundurnya kekuatan Amerika dari Filipina dan Inggris dari Malaya-Singapura ke Jawa memutuskan untuk menyatukan rantai komando dengan nama ABDA (American British Dutch Australia) dengan berpusat di Jawa, tetapi karena tidak pernah berlatih, rantai komando yg berbeda dan bahasa yg berbeda, struktur komando ABDA tidak bisa berjalan mulus dan menyebabkan kekacauan ketika di medan perang.

Untuk wilayah tengah laut Jawa diserahkan kepada Belanda, wilayah timur diserahkan kepada Amerika dan wilayah barat diserahkan kepada Inggris

Strategi Jepang:

Jepang melakukan pengepungan terhadap Jawa yg merupakan benteng terakhir sekutu di Pasifik melalui Timur (dari Filipina) dan Barat. Dari Barat Jepang -merebut Sumtara, Kalimantan Utara- dan Timur (Davao Filipina) Jepang merebut Tarakan, Balikpapan, terus ke Makasar hingga ke Timor.




Pertempuran di Balikpapan:

Tarakan yg merupakan sumber minyak dengan mudah direbut oleh Jepang dan tanpa melepaskan momentum yg dimiliki Jepang langsung menginvasi Balikpapan dgn tujuan minyak. Balikpapan yg sudah ditinggalkan oleh tentara Belanda, minyaknya sudah dibuang dan minyaknya telah diledakan oleh Belanda dan menjadi api raksasa yg menjadikan bantuan berharga untuk kapal sekutu.

Kapal pengangkut Jepang yg hendak melakukan pendaratan pasukan di Balikpapan terlihat dgn jelas oleh kapal Destroyer sekutu karena api raksasa yg berasal dr minyak yg terbakar dan menjadi sasaran empuk. Dari kapal Destroyer itu dilepaskan torpedo tetapi tidak ada satupun torpedo yg tepat sasaran, setelah dicoba lagi baru satu kapal pengangkut Jepang (Sumanura Maru) ditenggelamkan setelah kapal Destroyer Ford dan Paul Jones membantu Parrot yg telah beraksi terlebih dahulu.

Jepang yg mengira diserang kapal selam (karena tidak ada pesawat yg menyerang) Laksamana Shoji Nishimura mengerahkan kapal Destroyernya untuk mencari kapal selam sekutu yg tidak ada. Akibatnya yg ada hanyalah kapal patroli dan kapal pengangkut saja yg tersisa untuk melakukan pendaratan di Balikpapan. Namun sayang 3 kapal Destroyer AS (Parrot, Paul Jones, Ford) hanya berhasil mengaramkan 1 kapal patroli (dr 3 kapal yg ada) dan 4 kapal pengangkut -Tsuruga Maru, Tatsukami Maru, Kuretaku Maru, Sumanura Maru (dr 12 kapal yg ada).

Secara taktis disini Sekutu menang karena menenggelamkan 5 kapal Jepang tanpa kehilangan kapal namun secara Strategis Jepang menang karena Sekutu hanya memperlambat pendaratan bukan mencegah pendaratan (walau inilah tujuan sekutu untuk memperlambat pendaratan 1 hari).

ABDA berantakan:

Ketika laju Jepang di Kalimantan tidak bisa dicegah oleh Sekutu, pihak Inggris dan Amerika memutuskan bahwa Jawa tidak lagi bisa dipertahankan dan mereka memilih mundur keluar dari Jawa menuju Australia dan Ceylon (SriLanka) sehingga hanya tersisa beberapa kapal saja di Jawa dan komando sepenuhnya berada di tangan perwira Belanda.

Pertempuran Laut Jawa:

Pertempuran di Laut Jawa terjadi pada 27 Februari 1942 di sekitar pulau Bawean. Kekuatan laut Jepang terdiri dari: 2 Heavy Cruiser (Nachi dan Haguro), 2 Light Cruiser (Jintsu dan Naka) dan 13 kapal Destroyer. Sedangkan Sekutu (ABDA) kekuatan lautnya adalah: 2 Heavy Cruiser (Houston -AS- dan Exeter -Inggris-), 3 Light Cruiser (De Ruyter [dsini Laksamana Karel Doorman memilih kedudukannya], Java -Belanda-), dan Perth (Australia) dan 11 Kapal Destroyer.

Walau terlihat kekuatannya seimbang tetapi sebenarnya tidak. Jepang semua kapalnya memiliki torpedo sedangkan di sekutu hanya Exeter, Perth dan 11 Destroyer yg punya torpedo selain itu Jepang memiliki pesawat pengintai dan Sekutu tidak punya. Satu hal yg penting karena kekuatan udara Belanda musnah maka tidak ada perlindungan udara terhadap kemungkinan serangan udara Jepang sedangkan pihak sekutu masih trauma terhadap serangan udara Jepang terhadap kapal Prince of Wales dan Repulse.

Kesalahan lagi berada di pihak Laksamana Karel Doorman, armadanya berangkat terlalu awal untuk mencegah armada Jepang. Setelah letih mencari dan menunggu armada Jepang dan hendak kembali ke Surabaya untuk beristirahat ditengah jalan datang perintah untuk menghalau Jepang di Timur pulau Bawean. Dalam keadaan lelah dan letih, armada Doorman berperang.

Tanggal 27 Februari jam 16.16, Heavy Cruiser Jepang menembaki Heavy Cruiser Sekutu dan perang laut Jawa telah dimulai. Pertempuran ini berlangsung lama mulai dari jam 16.16 sampai jam 23.30. Pada jam 17.08 sampai jam 19.36 terjadi kekacauan di pihak Doorman karena ketidakcocokan doktrin, rencana, kode antara sekutu/ABDA dan kekacauan yg berlangsung 2 jam lebih ini berakibat fatal terhadap armada Karel Doorman.

Laksamana Karel Doorman gugur dan tenggelam di kapalnya (De Ruyter) dan Java beserta 3 kapal Destroyer Jupiter, Electra, Kortenaer. Pihak Jepang kapalnya tidak ada yg tenggelam cuma 1 yg rusak. Sedangkan kapal-kapal sekutu yg lain setelah mundur dari pertempuran di Laut Jawa ini:

-. Heavy Cruiser Exeter Inggris dikaramkan di Surabaya pd tanggal 28 Februari.
-. Heavy Cruser Houston Amerika dan Light Cruiser Perth Australia ditenggelamkan di Selat Sunda. Begitu juga dengan 1 Destroyer Evertsen.
-. Destroyer Encounter Inggris ditenggelamkan di dekat Surabaya tanggal 28 Februari, Destroyer Pope Amerika dikaramkan tanggal 1 Maret, Destroyer Witte de With Belanda diledakan tanggal 2 Maret ketika sedang direparasi.
-. Kapal-kapal sisanya berhasil meloloskan diri ke Australia.

Penilaian:

Secara taktis Jepang menang karena berhasil memenangkan pertempuran Laut Jawa tanpa kehilangan kapal. Secara strategis Jepang menang karena pendaratan di Jawa berhasil tanpa rintangan dan Belanda menyerah pada tanggal 8 Maret 1942 dan dalam 4 bulan Jepang menguasai Asia Tenggara.

Karena kekalahan-kekalahan ini semangat dan moril sekutu telah merosot jauh sehingga pihak AS merencanakan sebuah misi penyerangan untuk membangkitkan semangat dan moral sekutu pada umumnya dan Amerika pada khususnya degan tujuan Tokyo, penyerangan ini dikenal dengan nama Tokyo Raid / Doolittle Raid

------------------------------------

Repost From: http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=32362

No comments:

Post a Comment